Trigonometri (Kel. 6)
Trigonometri
1. Konversi Sudut
Dalam
matematika ada 2 satuan sudut yang sering dipakai yaitu derajad dan radian.
➔
Konversi Derajad ke Radian
hubungan
antara derajat dan radian adalah dinyatakan bahwa 1 putaran (360°) sama dengan
2π radian. Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut :
Dari
persamaan di atas, kita telah mengetahui hubungan antara derajat dan radian
dalam 1 putaran penuh. Selanjutnya kita dapat menentukan konversi ukuran besar
sudut dari derajat ke radian maupun dari radian ke derajat. Persamaan konversi
dari derajat ke radian :
➔
Konversi Radian ke Derajad
Dilansir
dari Alternating Current Fundamentals (2007) oleh Stephen L Herman, satu radian
dinyatakan sebagai besar ukuran sudut pusat lingkaran yang panjang busurnya
sama dengan jari-jari lingkaran. Secara matematis ditulis sebagai berikut :
Apabila panjang busur tidak sama dengan jari-jari
lingkaran, maka besar sudut dalam radian tetap dapat dinyatakan, namun
persamaannya adalah sebagai berikut :
Contoh
Soal :
Tentukan
dalam satuan derajat dan radian untuk setiap rotasi berikut ini!
1
putaran = 360° = 2π rad
a.
1/9 putaran
b.
3/8 putaran
Jawab
:
Kasus
a
1/9
putaran = (1/9) (360°) = 40°
1/9
putaran = (1/9) (2π) = 2/9 π rad
Kasus
b
3/8
putaran = (3/8) (360°) = 135°
3/8
putaran = (3/8) (2π) = 3/4 π rad
2. Perbandingan Trigonometri pada Segitiga Siku-Siku
Perbandingan
trigonometri adalah perbandingan ukuran suatu segitiga siku-siku apabila
ditinjau dari salah satu sudut pada segitiga. Perbandigan trigonometri yaitu
sisi sisi segitiga siku-siku diberi nama sisi miring, sisi depan dan sisi
samping.
Rumus
Perbandingan Trigonometri pada Segitiga Siku-siku :
Sin
= b/c yang artinya sisi depan terletak pada bagian sisi miring.
Cos
= a/c yang artinya sisi samping adalah sisi miring.
Tan
= b/a yang artinya sisi depan terdapat di bagian sisi samping.
Dipan
= a/b yang artinya sisi samping sisi depan atau kebalikan dari tangen.
Contoh
Soal :
Tentukan
nilai perbandingan trigonometri untuk setiap segitiga siku-siku pada gambar
berikut ini!
Nilai
perbandingan trigonometri bersandar pada sudut lancip. Sehingga, untuk
menentukan perbandingan trigonometrinya, kita harus melihat sudut lancipnya,
bukan sudut siku-sikunya.
(I)
Perbandingan trigonometri segitiga (I) adalah sebagai berikut:
Sin
= sisi depan/sisi miring = b/c
Cos
= sisi samping/sisi miring = a/c
Tan
= sisi depan/sisi samping = b/a
Cosec
= sisi miring/sisi depan = c/b
Sec
= sisi miring/sisi samping = c/a
Cot
= sisi samping/sisi depan = a/b
(II)
Perbandingan trigonometri segitiga (II) adalah sebagai berikut:
Sin
= sisi depan/sisi miring = p/r
Cos
= sisi samping/sisi miring = q/r
Tan
= sisi depan/sisi samping = p/q
Cosec
= sisi miring/sisi depan = r/p
Sec
= sisi miring/sisi samping = r/q
Cot
= sisi samping/sisi depan = q/p
3. Perbandingan Trigonometri pada sudut Istimewa/Spesial
Dari
tabel perbandingan trigonometri sudut istimewa di atas, dapat kita ketahui
bahwa:
tan α = sin α / cos α
sec α = 1 / cos α
cosec α = 1 / sin α
cotan α = 1 / tan α
Contoh Soal Sudut Istimewa
1. Hitunglah tan 30° + tan 45 °
Jawab:
tan 30° + tan 45° = 1/3 √3 + 1 = 1/3 (√3 + 3)
2. Tunjukkan bahwa sin2 45o + cos2 45o = 1
Jawab:
sin2 45o + cos2 45o = (1/2 √2)2 + (1/2 √2)2 = ½ + ½ = 1
4. Soal Cerita Trigonometri
A) Sudut elevasi adalah sudut yang terbentuk antara
garis lurus mendatar dengan posisi pengamat ke atas. Elevasi adalah 0° pada
saat matahari terbit dan 90° saat matahari berada tepat di atas kepala (yang
terjadi pada ekuinoks musim semi dan gugur di khatulistiwa sebagai contoh).
Sudut elevasi maksimum pada tengah hari (α) adalah
sebuah fungsi dari derajat lintang dan sudut deklinasi (δ). Dari gambar di
atas, sudut elevasi pada tengah hari dapat ditentukan dengan rumus:
Jika persamaan di atas menghasilkan nilai lebih dari
90° maka kurangi hasilnya dari 180°. Hal itu berarti matahari pada tengah hari
berada di selatan sebagaimana biasa terjadi pada hemisfer utara. Dengan: φ
adalah derajat lintang dari lokasi yang ingin dihitung. (+ve untuk hemisfer
utara dan -ve untuk hemisfer selatan). δ adalah sudut deklinasi, yang
bergantung pada hari dalam tahun.
Elevasi, α, bisa didapatkan menggunakan persamaan
berikut:
Di mana HRA
adalah sudut jam.
Contoh Soal :
Temukan nilai θ pada gambar yang diberikan.
Jawab :
Diketahui segitiga ABC, AC = 335 ft, BC = 249 ft
Untuk mencari ∠A = θ
tan θ = Sisi Berlawanan/ Sisi Berdekatan
tan θ = BC / AC
tan θ = 249/ 335
tan θ = 0,74
Oleh karena itu, θ = tan -1 (0,74) = 36
Jadi, nilai θ = 36 derajat.
B) Sudut depresi adalah sudut yang terbentuk antara
garis mendatar dengan posisi pengamat pada bagian bawah.
Contoh Soal :
1. Tinggi suatu gedung bertingkat 40 m. Amir berdiri
di atas gedung memandang Bayu yang berdiri di halaman (tinggi Amir = tinggi
Bayu). Sedangkan, jarak Bayu dari gedung adalah 30 m. Jika sin 36,90 = 0,6, sin
48,60 = 0,75, sin 41,40 = 0,66, maka besar sudut depresi bagi Amir ketika
melihat Bayu adalah..
sin x° = CB/AB = 30/AB
Jarak AB dicari dengan phytagoras:
AB = AC²+ BC²
= 40° + 30°
= 1.600 + 900
= 2.500
AB = √2.500 = 50 m
Sin x° = 30/50
Sin x°= 3/5 = 0,6
x = 36,9°
Sehingga
y = 90 - 36,9°
y = 53,1°
C) Tinggi Benda dan Bayangannya
Perhatikan gambar dibawah ini..
Keterangan :
Anak tingginya 1 meter
Bayangan anak (warna hijau) = 0,5 meter
Tinggi pohon = 4 meter
Bayangan pohon belum diketahui dan inilah yang harus
dicari...
Jawaban :
Jika bentuknya sudah begini, kalikan silang saja.
kalikan 1 dengan x
kalikan 4 dengan 0,5
1 dikali x = x
4 dikali 0,5 = 2
Sehingga diperoleh x = 2.
Itulah bayangan pohonnya, yaitu 2 meter.
D) Lebar Sungai
Andi ingin mengetahui lebar sungai. Di seberang sungai
terdapat sebuah pohon. Untuk itu dia menancapkan tongkat sehingga berada pada
posisi A, B, C, dan D dengan ukuran seperti pada gambar. Andi ingin mengukur
lebar sungai dari tongkat D sampai pohon. Berapa lebar sungai tersebut?
Jawab :
Jadi, jawaban untuk berapa lebar sungai tersebut
adalah jarak antara titik D ke pohon atau lebar sungai = DP = 12 m.
Pokok Materi Tinggi Benda & Bayangannya serta
Lebar Sungai
Rasio trigonometri didefinisikan sebagai nilai semua
fungsi trigonometri berdasarkan nilai rasio sisi dalam segitiga siku-siku.
Rasio sisi-sisi segitiga siku-siku terhadap salah satu sudut akutnya dikenal sebagai
rasio trigonometri dari sudut tertentu. Tiga sisi segitiga siku-siku adalah:
Sisi miring (sisi terpanjang), Tegak Lurus (sisi yang berlawanan dengan sudut),
Alas (sisi yang berdekatan dengan sudut).
•Enam rasio
Enam rasio trigonometri adalah sinus (sin), cosinus
(cos), tangen (tan), cotangent (cot), cosecan (cosec), dan secan (sec).
•Rasio trigonometri
Sin = Sisi Berlawanan dengan /Hipotenusa
Cos = Sisi Berdekatan dengan /Hipotenusa
Tan = Sisi Berlawanan/Sisi Berdekatan & Sin /Cos
Cot = Sisi Berdekatan/Sisi Berlawanan & 1/tan
Detik = Sisi miring/Sisi Berdekatan & 1/cos
Cosec = Sisi Miring/Berlawanan & 1/sin
Pentingnya
Trigonometri memiliki berbagai kepentingan dalam mata
pelajaran seperti astronomi dan geografi, mengembangkan musik komputer, teori
bilangan kimia, pencitraan medis, elektronik, teknik elektro, teknik sipil,
arsitektur, teknik mesin, oseanografi, seismologi, fonetik, kompresi gambar dan
pengembangan game. Kegunaan utama dari konsep-konsep tersebut diberikan di
bawah ini:
Memperkirakan ketinggian menara atau gunung besar
Menentukan jarak pantai dari laut
Mencari jarak antara dua benda langit
Menentukan output daya panel sel surya pada kemiringan
yang berbeda
Mewakili besaran-besaran fisika yang berbeda seperti
gelombang mekanik, gelombang elektromagnetik, dll.
5. Perbandingan Trigonometri pada Tiap Kuadran
Rumus Sudut Berelasi
Dengan memanfaatkan sudut-sudut relasi, kita dapat
menghitung nilai perbandingan pada trigonometri untuk sudut pada kuadran
lainnya, termasuk sudut yang lebih dari 360° dan sudut negatif.
Sudut Berelasi di Kuadran I
Untuk α = sudut lancip, maka (90° − α) merupakan
sudut-sudut kuadran I. Dalam trigonometri, relasi sudut dinyatakan sebagai
berikut :
sin (90° − α) = cos α
cos (90° − α) = sin α
tan (90° − α) = cot α
Sudut Berelasi di Kuadran II
Untuk α = sudut lancip, maka (90° + α) dan (180° − α)
merupakan sudut-sudut kuadran II. Dalam trigonometri, relasi sudut dinyatakan
sebagai berikut :
sin (90° + α) = cos α
cos (90° + α) = -sin α
tan (90° + α) = -cot α
sin (180° − α) = sin α
cos (180° − α) = -cos α
tan (180° − α) = -tan α
Sudut Berelasi Kuadran III
Untuk α = sudut lancip, maka (180° + α) dan (270° − α)
merupakan sudut kuadran III. Dalam trigonometri, relasi sudut dinyatakan
sebagai berikut :
sin (180° + α) = -sin α
cos (180° + α) = -cos α
tan (180° + α) = tan α
sin (270° − α) = -cos α
cos (270° − α) = -sin α
tan (270° − α) = cot α
Sudut Berelasi Kuadran IV
Untuk α = sudut lancip, maka (270° + α) dan (360° − α)
merupakan sudut kuadran IV. Dalam trigonometri, relasi sudut-sudut dinyatakan
sebagai berikut :
sin (270° + α) = -cos α
cos (270° + α) = sin α
tan (270° + α) = -cot α
sin (360° − α) = -sin α
cos (360° − α) = cos α
tan (360° − α) = -tan α
Ada 2 hal yang harus diperhatikan, yaitu sudut relasi
yang dipakai dan tanda untuk tiap kuadran.
Untuk relasi (90° ± α) atau (270° ± α), maka :
sin → cos
cos → sin
tan → cot
Sedangkan untuk relasi (180° ± α) atau (360° ± α),
maka :
sin = sin
cos = cos
tan = tan
Contoh Soal :
1. Untuk perbandingan trigonometri berikut,
nyatakanlah dalam perbandingan trigonometri sudut komplemennya
sin 50°
tan 40°
cos 35°
Jawab :
sin 50° = sin (90° − 400°) = cos 40°
tan 40° = tan (90° − 50°) = cot 50°
cos 35° = cos (90° − 55°) = sin 55°
Ketiganya bernilai positif, karena sudut 50°, 40° dan
35° berada di kuadran I
2. Nyatakan tiap perbandingan trigonometri berikut di
dalam sudut 37° !
tan 153°
sin 243°
cos 333°
Jawab :
Sudut 153° adapada kuadran II, hingga tan 153°
memiliki nilai negatif.
tan 153° = tan (180° − 27°) = -tan 27°
Sudut 243° ada pada kuadran III, sehingga sinus
memiliki nilai negatif.
sin 243° = sin (270° − 27°) = -cos 27°
Sudut 333° ada pada kuadran IV, hingga cosinus
memiliki nilai positif.
cos 333° = cos (360° − 27°) = cos 27°
Comments
Post a Comment